Jumat, 30 November 2018

Berita Terkini Penjelasan Ekonomi Indonesia

Berita Terkini Dilansir dari KataData pada forum “Winning in a Turbulent Economy, Subroto seorang Mantan Sekretaris Jenderal The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang juga merupakan mantan menteri Pertambangan dan Energi pada era kekuasaan Orde Baru ini Menyebutkan bahwa terdapat sebanyak 3 tantangan utama yang akan dihadapi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia baik dari sektor perang dagang, revolusi industri, dan isu pemanasan global yang harus diterima oleh Indonesia. Tantangan pertama yang harus dihadapi oleh Indonesia adalah adanya Berita Ekonomi perang dagang yang melibatkan Tiognkok dan AMerika Serikat.
Berita Terkini
Berita Terkini
Dengan adanya perang dagang tersebut, akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan Indoneisa adalah salah satu eksportir besar barang komoditas untuk tiongkok. Dampak yang paling mengerikan adalah jika tiongkok berupaya untuk mengurangi kuota impornya, maka tentu saja akan berdampak bagi kestabilan angka ekspor nasional. Tantangan kedua yang dihadapi Indonesia adalah adanya Berita Bisnis Revolusi Industri 4.0. Revolusi pada bidang industri teknologi ini harus ditangani dan dipetakan dengan tepat oleh Pemerintah dengan cara menyajikan data yang akurat dan mampu mengikuti perkembangan jaman.

Hal ini dikarenakan revolusi industri 4.0 dapat mempengaruhi kebijakan produksi, konsumsi, dan juga distribusi. Kemudian tantangan yang ketiga menurut Subroto adalah adanya isu pemanasan global yang harus siap dihadapi oleh Indonesia. Menurutnya, cuaca saat ini telah naik sebesar 1,55 degree lebih panas daripada yang terjadi pada revolusi industri yang pertama yakni pada tahun 1975. Sebagai bukti, telah terjadi tanda - tanda perubahan iklim yang cukup ekstrim ditandai dengan munculnya fenomena puting beliung dan juga hujan es di sejumlah tempat, dan bertambah panasnya cuaca. Sementara itu, fenomona ini tidak terjadi pada tahun 2016 dan 2017 yang lalu.

Data Ekonomi Distribusi Bailout Bank Century

Data Ekonomi tanah air pernah dikejutkan dengan kasus bailout bank century. Sebelumnya, Bank Century merupakan hasil merger dari sejumlah bank yakni Bank Pikko, Bank Danpac, dan Bank CIC. Kasus bank century bermula saat bank sentral tersebut dinyatakan gagal dan berdampak sistematik bagi perbankan yang lainnya. Antonius Budi Satria, jaksa penuntut umum komisi pemberantasan korupsi menganggap penetapan gagal tersebut mempunyai tujuan untuk mendapatkan biaya penyelamatan dengan angka sebesar 6,76 triliun rupiha dari LPS (lembaga penjamin simpanan). Dilansir dari Data Bisnis, aliran dana bailout tersebut mengalir untuk pembayaran dana pihak ketiga, pelunasan fasilitas pinjaman jangka pendek, dan lain - lain.
Data Ekonomi
Data Ekonomi

Berdasarkan rilisan Databoks yang merujuk kepada surat Gubernur Bank Indonesia kepada Menkeu tanggal 20 November 2008 dan juga merujuk kepada rapat konsultasi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada tanggal 21 November 2008 yang menyebutkan bahwa PMS atau penyertaan modal sementara untuk menaikkan CAR atau rasio kecukupan modal Bank Century menjadi sebesar 8% atau setara dengan angka sekitar 632 miliar rupiah. Adanya angka ini menurut laman https://databoks.katadata.co.id/ adalah berdasarkan pada posisi keuangan per tanggal 31 Oktober 2008. Namun sayangnya, dana bailout tersebut menjadi membengkak sebesar 6,76 triliun rupiah seiring dengan semakin memburuknya keadaan bank century ini. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya surat berharga milik Bank Century yang belum terbayarkan dan masih dimiliki oleh pemiliknya yang lama.

Penyebab lainnya adalah buruknya keadaan perekonomian internasional yang terjadi saat itu. Adapun aliran dana sebesar 6,76 triliun rupiah tresebut mengalir kepada pembayaran dana pihak ketiga yang tidak terafiliasi sebesar 2,84 triliun rupiah, Untuk pembayaran penempatan dana di Bank Indonesia sebesar 1.56 triliun rupiah, untuk pembayaran pelunasan FPJP atau fasilitas pinjaman jangka pendek Bank Indonesia beserta bunganya sebesar 706,2 miliar rupiah, lalu untuk pengembalian dana pihak ketiga BUMN, BUMD dan juga yayasan sebesar 554,48 miliar rupiah. Selain itu, dana bailout tersebut juga digunakan untuk pembayaran dana pihak ketiga yang terafiliasi sebesar 80,7 miliar rupiah.

Konsultan Katadata Insight Center

Katadata Insight Center (KIC) adalah unit bisnis Katadata, khusus dalam penelitian dan analitik data, memberikan wawasan mendalam untuk membantu Anda memahami bisnis Anda sendiri untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Apakah Anda adalah perusahaan skala menengah-kecil atau perusahaan tingkat global, penelitian ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik Anda. Apa yang kita lakukan, dari Laporan Khusus hingga Layanan Langganan Premium, kami memberikan wawasan yang sepenuhnya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan Anda akan data dan informasi yang dapat diandalkan.
Katadata Insight Center
Katadata Insight Center
Laporan Spesial Katadata Insight Center, kami adalah ahli dalam mengidentifikasi tren dan pembaruan industri. Sumber daya kami yang berdedikasi bekerja tanpa lelah dengan tujuan menyatukan laporan penelitian perspektif unik kami untuk menyerupai kebutuhan Anda. Indeks Sentimen Pasar Insight Center Katadata, KIC menerbitkan Katadata Market Sentiment Index untuk membantu Anda memprediksi kondisi pasar, dalam basis bulanan. Kami menyederhanakan proses dalam mengidentifikasi probabilistik pasar di Indonesia Stock Market (IDX) Composite. Tim kami telah mengembangkan model logistik untuk menimbang seluruh pasar saham dan melacak perubahan pasar, apakah proyeksi akan bearish, atau bahkan bullish?



Indeks Kepercayaan Investor Katadata, KIC mempublikasikan laporan komprehensif dalam memprediksi tren makroekonomi, dampak politik, dan ikhtisar prediksi di pasar modal. Kami melakukan survei ke lebih dari 300 lembaga keuangan, karena laporan tersebut akan menjadi referensi tepercaya Anda. Klien kami, Kami memupuk klien kami dari berbagai sektor di sektor publik, sektor swasta, dan kantor pemerintah dengan laporan penelitian kami yang komprehensif untuk menyesuaikan kebutuhan mereka. Pengalaman kami yang terkenal, di antara yang lainnya. Informasi Selengkapnya bisa anda akses dengan mengikuti laman berikut ini https://kic.katadata.co.id/.

Rabu, 21 November 2018

Keuantungan Dalam Pertemuan IMF-Bank Dunia

Di dalam pertemuan perekonomian dunia IMF-World Bank 2018, Pemerintah Indonesia telah mengusung beberapa program unggulan berupa agenda penting pada pertemuan dana moneter Internasional di bali. Sejumlah agenda yang diusung Pemerintah pada IMF 2018 Bali salah satunya adalah dengan merilis Bali Fintech yang memiliki fungsi sebagai memuat penataan perkembangan layanan keuangan yang berbasis teknologi atau fintech.
Pertemuan IMF-Bank Dunia
Pertemuan IMF-Bank Dunia

Pada Pertemuan IMF-Bank Dunia itu juga Pemerintah Indonesia memperkenalkan beberapa Startup atau perusahaan rintisan unggulan kepada sejumlah calon investor ataupu venture capital global di dalam forum Nexticorn II hingga pada hadirnya pengusaha legendaris pendiri Alibaba, Jack Ma. Menurut Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Jack Ma akan menjadi Advisor dalam Forum Nexticorn II tersebut. Rudiantara juga menyebutkan bahwa Jack Ma memberikan saran yang terbaik untuk Indonesia.

Dalam Suatu kesempatan Deputi Ketua Panitia Pertemuan Tahunan IMF Bali berbincang dengan Pendiri Alibaba, Jack Ma. Jack Ma mengatakan bahwa banyak sekali isu yang dihasilkan dari pertemuan IMF di Bali ini. ISu tersebut berupa ekonomi digital atau digital ekonomi yang akhirnya menjadi topik dimana - mana. MEnegnai ekonomi digital, Setiap negara memiliki permasalahan Gini Ratio yakni gap antara orang kaya dan juga orang miskin.

Ekonomi Nasional Impor Oktober

Dilasir dari Databoks, bahwa BPS (badan pusat statistik) tanah air telah mencatat dan merilis data angka impor nasional yang terjadi sepanjang periode bulan Oktober 2018. Di dalam rilisan angka impor Indonesia bulan Oktober 2018 tersebut menunjukan bahwa nilai impor Nasional tengah mengalami lonjakan sebanyak 20,6% sehingga menjadi 17,62 Miliar Dolar Amerika Serikat atau setara dengan angka sebesar 264,3 triliun rupiah.
Data Ekonomi
Data Ekonomi

Data Ekonomi menunjukan bahwa tingginya permintaan dalam negeri terhadap komoditas impor berupa barang dan non barang membuat nilai impor tanah air semakin meninggi meskipun Pemerintah berupaya untuk mencegah adanya kenaikan angka impor dengan cara menaikkan pajak barang impor. Jika diakumulasikan, Data Bisnis menunjukan bahwa sepanjang periode bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Oktober 2018, nilai impor barang telah meningkat sebesar 23,37% menjadi sebesar 156,4 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan angka sebesar 2.345,95 triliun rupiah jika dibandingkan dengan periode bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017 yang hanya mencapai angka sebesar 126,77 miliar dolar Amerika Serikat.

Di sisi lain, angka ekspor nasional pada bulan Oktober 2018 hanya mampu tumbuh sebesar 5,877% sehingga menjadi 15,8 Miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan 237 triliun rupiah, meskipun pertumbuhan ekspor maish kalah jika dibandingkan dengan angka impor, akan tetapi Nilai ekspor terbilang meninggi jika dibandingkan dengan bulan Oktober tahun 2017 yang lalu yakni naik sebesar 3,97%.

Ciri Fintech Ilegal Indonesia

Merujuk dari Katadata, Berita Terkini mengenai maraknya aplikasi pendanaan online melalui Google Play maupun Appstore membuat gerah para pelaku fintech yang berada di jalur yang benar. AFPI atau singkatan dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia saat ini tengah berencana untuk menggaet Google Indonesia dalam upaya memberantas dan menghentikan peredaran ruang derak perusahaan fintech ilegal yang berada di Indonesia.
Berita Ekonomi
Berita Ekonomi

Berita Ekonomi pun masih dipenuhi oleh pemberitaan mengenai Fintech ilegal sehingga Sejumlah Upaya tersebut dilakukan guna membatasi semua ruang gerak perusahaan fintech ilegal agar nantinya tidak lagi mudah untuk membuat aplikasi maupun situs online yang baru. Sebelumnya meskipun pemblokiran aplikasi sudah dilakukan akan tetapi masih saja tumbuh aplikasi fintech ilegal di Indonesia. Sunu Widyatmoko, Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk berkomunikasi dengan Google, termasuk di dalamnya berbicara mengenai sejumlah mekanisme untuk membatasi dan memberantas fintech ilegal yang sangat mempengaruhi citra Berita Bisnis tanah air.

Langkah ini harus segera dialkukan untuk menekan secara tepat ruang gerak fintech ilegal di Indonesia agar tidak dengan mudahnya tumbuh subur. Sunu tidak menjelaskan dengan detail skema kerja sama dengan Google untuk meminimalisisr fintech ilegal. namun ia menjelaskan bahwa upaya ini harus tetap dilakukan pada tahun 2018 sekarang ini.